Tenang, kami tidak akan mengingatkan kalian pada tugas UAS yang masih menumpuk tak terkendalikan. Hilangkan kepanikan itu. Hal tersebut jangan membuat kita lantas enggan menyusun rencana kegiatan liburan. Mari menatap kecerahan masa liburan semester yang sudah melambai-lambai di depan sana.
Ternyata yang bikin pusing bukan hanya makalah segudang, justru dengan kealphaan sahabat-sahabat terdekat karena bermacam alasan. Apalagi sebagian besar teman kampus kita adalah pejuang perantauan. Kesempatan liburan ini mereka gunakan untuk kembali ke kampung halaman. Jadilah kita di liburan ini sendiri (lagi).
Tapi jangan khawatir. Bukan projomblo.com namanya bila tidak menyediakan tips melawan kesendirian yang hampa. Berikut cara agar liburan sendiri kamu jadi lebih berwarna.
1. Ikut open trip
Mau mendaki gunung, menyusuri pantai, menjelajah goa, kini paket-paket seperti itu sudah ada di penyedia jasa trip yang telah menjamur. Kamu tinggal pilih paket yang kamu inginkan, memastikan tanggal yang pas, dan yang terpenting menyeleksi penyedia jasa trip yang bakalan membuat kegiatan liburan menjadi seru bahkan lupa kalau kita awalnya sendirian.
Manfaat yang bisa kamu dapatkan bila ikut open trip adalah kamu bisa bertemu dengan para sendiri lainnya dari berbagai belahan Indonesia. Kamu bisa berkenalan dengan beragam profesi dan karakter yang otomatis menambah daftar temanmu. Tambah teman, pun tambah jaringan yang nantinya amat berguna.
Ada sedikit tips untuk kalian memilih open trip. Pastikan bahwa open trip itu memang sudah terbukti sukses membahagiakan peserta tripnya. Itu tandanya, kamu jangan segan untuk mencari testimoni, kalau perlu sampai menghubungi pemberi testimoni tersebut untuk meyakinkan. Tidak berlebihan kok untuk membuat uang kamu tidak pergi kepada yang tidak seharusnya.
Kalau kalian mau survey, bisa nih dicoba ke kemanalagi.net. Direkomendasikan karena pendamping trip-nya cukup bersahabat dan mengerti kaum muda, termasuk para jomblo. (Ini beneran testimoni, bukan promosi)
2. Magang
Ini yang mahasiswa banget. Liburan digunakan untuk mencari uang. Ya, secara kita sudah tidak lagi anak sekolahan yang bisa dibilang wajar bila minta uang jajan ke orang tua. Belum lagi semakin dewasa kita, kebutuhan kita semakin banyak dan harganya pun lebih mahal. Maka akar-akar kemandirian mulai bermunculan.
Ada banyak pilihan bekerja sambilan selama liburan. Seperti menjadi sales promotion girl/boy, relawan pemerintahan, guru bimbingan belajar, sampai pekerja lepas di kantoran. Namun, jangan cepat terlena oleh iklan-iklan tawaran kerja yang menjanjikan bayaran tinggi dengan pekerjaan yang tidak seberapa berat. Kita tetap harus realistis mempertimbangkannya.
3. Ekspresikan Hobi
Saran satu ini sepertinya saran paling mainstream yang pernah ada. Tapi memang karena mengekspresikan hobi tidak akan pernah menjadi hal yang membosankan. Apalagi selama kuliah, waktu kita habis untuk berkutat pada pelajaran. Hobi menjadi tersingkir.
Nah agar tidak jenuh, sesekali lakukan hal yang lain. Misal, biasa menggambar di buku sketsa, coba pindah media ke tembok. Yang hobi ngumpetin sandal pas jumatan, coba sekalian ngumpetin peci pak hajinya. Atau ketika malam minggu berdoa minta turun hujan, divariasi doanya menjadi minta saham sama papa.
Ya daripada liburan menggalau ria, ditambah itu malam minggu, 5 Cara Elegan Melewati Malam Minggu Tanpa Pacar bisa menjadi referensi lain.
Banyak deh kegiatan dari hobimu untuk bisa dikembangkan. Apalagi bila hobi bisa menjadi sumber pendapatan. Setuju lah dengan kata walikota Bandung, Kang Ridwan Kamil, “pekerjaan yang menyenangkan adalah hobi yang dibayar.”
4. Berburu Lomba
Untuk kamu yang tipe –pemalas seperti saya, magang bukanlah solusi untuk mencari uang. Terutama bila pekerjaannya tidak sesuai dengan jurusan atau passion. Maka berburu lomba menjadi pilihan. Belum lagi materi lombanya adalah yang kita kuasai. Langsung hajarlah.
Sama seperti magang, memilih lomba juga jangan tergiur dengan hadiahnya. Lihat juga kredibilitas penyelenggara lomba tersebut. Kalau asal-asal saja, ada kemungkinan karya kamu justru akan digunakan untuk kepentingan mereka sendiri yang merugikanmu.
5. Reseller
Penting nih buat kamu yang punya darah bisnis. Bila kuliah membuat karier bisnismu tidak maksimal, berpuaslah dengan liburan kali ini untuk melebarkan sayap. Kalau sudah berhasil menjual satu jenis barang, saatnya menambah ragam barang. Bisa juga mulai hunting barang-barang unik baru yang belum terjual luas.
Kenapa reseller? Ya untuk kamu yang memiliki modal, alangkah baiknya bisa langsung menjual dari barang sendiri. Sedangkan buat kaum seperti saya, reseller adalah percobaan bisnis untuk pemula yang paling solutif.
6. Kursus
Demi menunjang keahlian diri, mengikuti kursus dapat dijadikan pilihan. Biasanya paling banyak mengikuti kursus singkat kebahasaan, misalnya bahasa Inggris. Hingga kini, berkunjung ke Pare, Jawa Timur masih menjadi destinasi menarik untuk bisa belajar bahasa Inggris dengan efektif. Banyak pula penyedia jasa yang dilengkapi dengan berbagai paket yang bisa dinikmati selama di sana.
Tentu selain menambah nilai pada diri, ikut kursus bisa menambah pertemanan. Lagi-lagi tentang jaringan. Suatu hari nanti kamu akan merasakan sendiri betapa jaringan itu penting untuk kehidupan. Andai bila kamu tiba-tiba tersesat di suatu pulau, sendiri, lalu tiba-tiba datang seorang yang ternyata dulu pernah kursus menjahit kebaya bersama, maka hidupnya masih memiliki harapan.
7. Ke Rumah Nenek
Tak perlulah jadi Spongebob yang ingin dianggap dewasa oleh sang Nenek, padahal masih membutuhkan kasih sayang darinya. Bagi kalian yang masih beruntung bisa tumbuh bersama Nenek, maka menginap seminggu-dua minggu di rumahnya bisa memberi banyak keuntungan. Selain terjamin makanan yang diberi adalah yang kita suka, Nenek juga selalu memperlakukan cucunya sebagai anak kecil yang dimanja.
Saran ini sih berlaku bila letak rumah Nenek kalian minimal berada di kota yang berbeda dengan rumah kalian. Ya nasib sih kalau ternyata justru kalian tinggal bareng sama Nenek. Bisa tetap melakukan saran ini dengan berkunjung ke rumah Nenek yang lain.